Pemikiran Islam, seperti pandangan yang berkembang dalam masyarakat umum, juga mengenal dua unsur sosial yang bersifat hirarkis, yaitu orang awan di tingkat bawah dan orang alim di tingkat atas.
Dua tingkat ini yang umum diketahui, meski masih ada tingkatan lain dari semua itu.
Kualitas orang alin bukanlah hanya karena ia menguasai sejumlah ilmu, melainkan juga karena memiliki kualitas kesalehan yang dipercayai berada pada posisi lebih dekat Tuhan dibandingkan dengan orang yang awam.
Bukan hanya semata-mata memenuhi ajaran syariah seseorang disebut saleh, tapi juga bersama itu ia menjalani hidup dengan akhlak yang kurang lebih sempurna.
Dalam tradisi sufi, orang-orang berkualitas saleh yang sempurna itulah yang antara lain diyakini telah mencapai salah satu maqam yang disebut makrifat.
Dua tingkat ini yang umum diketahui, meski masih ada tingkatan lain dari semua itu.
Kualitas orang alin bukanlah hanya karena ia menguasai sejumlah ilmu, melainkan juga karena memiliki kualitas kesalehan yang dipercayai berada pada posisi lebih dekat Tuhan dibandingkan dengan orang yang awam.
Bukan hanya semata-mata memenuhi ajaran syariah seseorang disebut saleh, tapi juga bersama itu ia menjalani hidup dengan akhlak yang kurang lebih sempurna.
Dalam tradisi sufi, orang-orang berkualitas saleh yang sempurna itulah yang antara lain diyakini telah mencapai salah satu maqam yang disebut makrifat.
Orang Alim